TIDAK bisa dipungkiri bahwa kita
sekarang ini hidup di zaman penuh konspirasi yang selalu menyudutkan umat
Islam. Ahmad Thomson—ulama asal Inggris—menyebutnya sebagai sistem Dajjal. Apa itu
sistem Dajjal?
Sistem Dajjal adalah sistem
kepalsuan, seperti yang terjadi sekarang ini. Orang menyebutnya
The New
World Order (Tatanan Dunia Baru), meski kenyataannya malah tidak ada
tatanan. Yang disebut pejuang hak asasi manusia justru yang sebenarnya teroris.
Sedangkan mereka yang dituduh teroris justru sebenarnya orang yang mulia di
hadapan Allah.
Ketika tokoh Nazi Joseph Goebbels
meninggal, para aparat menemukan buku Propaganda karya Edward Bernays di
kamarnya. Bernays merupakan seorang Yahudi dan mahir dalam menyitir pikiran
orang. Kelihaiannya itu membuat ia naik daun menjadi konsultan berbagai
perusahaan besar Amerika.
Menurut Sayyid Quthb, salah satu cara
untuk mengenyahkan sistem Dajjal adalah sebuah komitmen dalam diri umat muslim
untuk menerima Islam sepenuhnya atau tidak sama sekali. Sebab komitmen ini akan
sangat menakutkan bagi penampuk Sistem Dajjal.
Inilah juga yang pernah terjadi
kepada Sayyid Quthb. ‘Pembunuhan’ Sayyid Quthb adalah cara terakhir yang
dilakukan Barat karena tidak juga berhasil mengubah pola pikir Asy Syahid meski
sudah digoda berkali-kali, dengan jalan kekuasaan, pendidikan, sampai wanita.
Namun apa dampak dari itu semua? Semangat militansi untuk kembali kepada Islam
yang sesungguhnya menjadi sangat besar pasca buku-buku Sayyid Quthb diterbitkan
seusai kematiannya.
Oleh karenanya, benturan Islam vis a
vis Sistem Dajjal belum akan usai. Islam akan terus dirongrong oleh media
sistem Dajjal lewat berbagai arah. Pertama, Islam akan disudutkan sebagai agama
teroris dan bukan bagian dari solusi. Kedua, Islam akan dilihat dari
tindak-tanduk keburukan akhlak yang diciptakan oleh oknum-oknum Islam itu
sendiri.
Hal ini lah yang pernah disinggung Sayyid Quthb, ketika Barat tidak fair dalam melihat Islam.
Hal ini lah yang pernah disinggung Sayyid Quthb, ketika Barat tidak fair dalam melihat Islam.
Ketika Islam diperintahkan oleh Barat
menyelesaikan masalah-masalah yang justru diciptakan oleh Demokrasi,
Sosialisme, dan Kapitalisme. Oleh karenanya, dalam Bab Ambil Islam
Seluruhnya atau tidak sama sekali dalam buku Dirosah Islamiyah-nya, Sayyid
Quthb menulis, “Tetapi yang aneh setelah itu, adalah bahwa Islam banyak
sekali diminta pendapatnya mengenai persoalan-persoalan itu. Islam diminta
untuk mengemukakan penyelesaiannya. Jadi tidak logis dan juga tidak adil, kalau
dari suatu sistem tertentu diminta menyelesaikan dari masalah-masalah yang
tidak ditimbulkannya sendiri, tetapi ditimbulkan oleh sistem lain yang berbeda
watak dan metodenya dari sistem itu.”
Atas tantangan Barat itu, dengan
pintarnya Sayyid Quthb membalas, “Laksanakan Islam sebagai suatu keseluruhan
dalam sistem hukum pemerintahan, dalam dasar perundang-undangan, dan dalam
prinsip-prinsip pendidikan. Baru setelah itu kita dapat melihat apakah
masalah-masalah yang ditanyakan itu masih ada dalam masyarakat atau hilang
dengan sendirinya.”
Akhirnya semua ini seperti lagu
masonik The Beatles yang berjudul Across the Universe, dimana John
Lennon berkata,“Nothing Gonna Changes My World.” Ya tidak ada yang boleh
mengubah Sistem Dajjal dan media mereka akan terus bergerak sesuai tata
kerjanya: penuh rekayasa dan manipulasi.
“Kita
harus berusaha agar opini umum tidak mengetahui permasalahan sebenarnya. Kita
harus menghambat segala yang mengetengahkan buah pikiran yang benar. Hal itu
bisa dilakukan dengan memuat berita lain yang menarik di surat kabar. Agen-agen
kita yang menangani sektor penerbitan akan mampu mengumpulkan berita semacam
itu.” Protokol of Zion ke 13.
No comments:
Post a Comment